Profil ISAC

ASSALAMU ALAIKUM WR WB.
BLOG INI DICIPTAKAN OLEH PARA PENGGEMAR FALAK KOTA BATU ( CIKAL BAKAL ISAC-ISLAMIC ASTRO CLUB - BATU ) .
TERBUKA BAGI SIAPA SAJA ATAU SEMUA MUHASIB FALAKIYAH YANG INGIN BERDAKWAK DAN MENJADI KONTRIBUTOR POSTING.
SYARAT MENJADI KONTRIBUTOR POSTING :
1. AGAMIS
2. TIDAK MEMECAH BELAH UMAT
3. TIDAK PROVOKATIF TERDAHAP KELOMPOK DAN ORGANISASI LAIN
4. BUKAN UNGKAPAN KEBENCIAN TERHADAP KELOMPOK ATAU ORGANISASI LAIN

Selasa, 30 Maret 2010

Khutbah Jumat : Ajaran Islam tentang Pendidikan dalam Keluarga

oleh : Drs. H. Mukhlis

Hadirin Rohimakumulloh,


Ditempat yang suci dan penuh berkah ini, marilah kita senantiasa mempertahankan dan meningkatkan kualitas dan kuantitas iman dan taqwa kita kepada Alloh SWT. Dalam arti yang sebenar-benarnya, yaitu dengan cara melaksanakan apa yang telah diperintahkan oleh Alloh dan Rosulnya sekaligus juga kita barengi dengan menjahui segala larangan-larangannya. Karena hanya dengan peningkatan iman dan taqwa yang selalu terpatri didalam hati sanubari kita, kita akan dapat mendapatkan suatu kebahagiaan yang haqiqi di dunia yang fana ini sampai di akhirat nanti.


Hadirin Rahimakumulloh,


Berbicara mengenai ajaran islam tentang pendidikan dalam keluarga marilah kita memperhatikan firman Alloh dalam Surat Al-Mujadilah : 11




Artinya : Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.( Q.S. Al- Mujadilah : 11 )

Dari ayat di atas dapat kita ambil suatu kesimpulan bahwa :

  1. Alloh akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman, tentu bukan hanya iman dalam hati, tetapi iman yang diwujudkan dalam bentuk amal sholeh yang nyata. Sebab dalam Al-Qur’an sendiri, iman dan amal sholeh adalah merupakan ayat muqoronah atau ayat yang senantiasa disebutkan secara bersamaan. Artinya seakan-akan bahwa iman tidak sah bila tanpa ada amal sholeh. Sebaliknya bahwa amal sholeh tanpa iman juga tidak sah. Dalam arti, ada orang berbuat baik tetapi bukan orang mukmin maka nanti perbuatan baiknya itu tidak akan diterima disisi Alloh SWT dan bagaikan debu yang ditebarkan kedalam tanah (Haba’an Mantsura).
  2. Alloh Akan mengangkat derajat orang-orang yang berilmu.Sebagaimana kita maklumi bersama, bahwa betapa banyak orang-orang alim atau para ulama’ walaupun mereka telah lama meninggal dunia tetap kita hormati. Semisal: Imam Jalaluddin, Pengarang Kitab Al-Jalalain. Al-Ghazali, Pengarang Kitab Ihya’ Ulumuddin. Imam Nawawi, Pengarang Kitab Minhaj al-Abidin. Dan Lain sebagainya. Bahkan Para Wali Songo, meskipun telah lama mereka meninggal dunia tetapi namanya tetap harum , tetap dihormati dan dikenang bahkan banyak pula yang datang berziarah ke makamnya untuk memanjatkan do’a kepada Alloh SWT dan mengambil berkah darinya.

Dari 2 kesimpulan diatas dapat kita ambil suatu hikmah atau pelajaran bahwa betapa pentingnya ajaran islam tentang Ilmu.

Berbicara masalah ilmu maka kita harus berbicara masalah pendidikan. Pendidikan yang pertama dan utama yang akan diterima oleh anak adalah pendidikan keluarga.


Hadirin Rohimakumulloh,

Lebih khusus lagi tentang pentingnya pendidikan islam didalam keluarga Alloh SWT telah berfirman dalam Surat At-Tahrim ayat 6:





artinya : Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.(Q.S. At-Tahrim : 6)


Dari ayat diatas dapat kita ambil suatu pelajaran bahwa kita harus mendidik diri kita dan terlebih dahulu agar jangan sampai terjerumus dalam siksaan api neraka sebelum kita memelihara/mendidik keluarga kita . Hal ini menuntut adanya uswah atau suri tauladan dalam keluarga. Kalau kita memerintahkan sholat kepada anak kita maka selayaknya telah melasanakan sholat, kalau kita memerintahkan puasa kepada anak kita maka hendaknyalah kita telah berpuasa. Kalau kita memerintahkan zakat kepada anak kita maka hendaknyalah kita telah menunaikan zakat. Bahkan kalau perlu kita ajak anak-anak kita, durriyah kita bersama-sama kita untuk melaksankan ajaran islam secara bersama-sama. Agar izzul islam wal Muslimin, kemulyaan, kedigdayaan islam dan para pemeluknya dapat segera terwujud.


Hadirin Rohimakumulloh,


Didalam suatu kesempatan Rosululloh SAW juga pernah menerangkan betapa pentingnya pendidikan dalam keluarga itu, beliau bersabda :


Setiap anak dilahirkan dalam kadaan suci. Maka orang tuanyalah yang akan menjadikan dia Yahudi, Nasrani, atau Majusi.

Dari arti Hadits diatas dapat kita ambil suatu pelajaran bahwa sebenarnya setiap anak yang lahir itu adalah Suci/ bersih tiada noda dan dosa, bagaikan kertas putih tanpa coretan tinta sedikitpun. Maka orang tuanyalah yang akan menyebabkab anak itu menjadi Muslim, sesuai fitrohnya, atau menjadi Yahudi, Nasrani, Majusi sesuai dengan lingkungan keluarga yang pertama dan utama didalam mempengaruhi kejiwaan dan agama anak tersebut.

Disinilah peranan kita sebagai orang tua muslim yang wajib mengembangkan anak-anak kita sesuai dengan fitrah islamnya, mencipatakan keluarga yang harmonis atau sakinah mawaddah wa rohmah di dalam bahasa agamanya agar anak-anak kita “betah tinggal dirumah” dan tidak terkontaminasi dengan hiruk pikuk lingkungan masyarakat yang terkadang sangat mempengaruhi terhadap sikap, tingkah laku bahkan keimanannya.

Dari uraian diatas dapat kita ambil kesimpulan :

  1. Bahwa Alloh akanmengangkat derajat orang yang beriman dan berilmu.
  2. Kita hendaknya memberikan contoh yang baik terhadap anak-anak kita sebelum kita memerintahkan anak-anak untuk berbuat baik.
  3. Bahwa peranan orang tua sangatlah penting didalam memberikan nilai-nilai keimanan kepada anak-anak mereka.

Demikianlah khutbah singkat yang dapat saya sampaikan mudah-mudahan Alloh SWT senantiasa memberikan rahmat taufiq dan hidayahNya kepada kita, member kekuatan kepada kita untuk senantiasa dapat menjadi contoh yang baik bagi keluarga kita. Amin ya rabbal alamin.

Rabu, 24 Maret 2010

Ringkasan Syarah Hadits Arbain An-Nawawi (1)

Hadits Ke-1 (IKHLAS)

Dari Amirul Mu’minin, (Abu Hafsh atau Umar bin Khottob rodiyallohu’anhu) dia berkata: ”Aku pernah mendengar Rosululloh shollallohu’alaihi wassalam bersabda: ’Sesungguhnya seluruh amal itu tergantung kepada niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan sesuai niatnya. Oleh karena itu, barangsiapa yang berhijrah karena Alloh dan Rosul-Nya, maka hijrahnya kepada Alloh dan Rosul-Nya. Dan barangsiapa yang berhijrah karena (untuk mendapatkan) dunia atau karena wanita yang ingin dinikahinya maka hijrahnya itu kepada apa yang menjadi tujuannya (niatnya).’” (Diriwayatkan oleh dua imam ahli hadits; Abu Abdillah Muhammad bin Ismail bin Ibrohim bin Mughiroh bin Bardizbah Al-Bukhori dan Abul Husain Muslim bin Al-Hajjaj bin Muslim Al-Qusairy An-Naisabury di dalam kedua kitab mereka yang merupakan kitab paling shahih diantara kitab-kitab hadits)[1]

Kedudukan Hadits
Materi hadits pertama ini merupakan pokok agama. Imam Ahmad rahimahullah berkata: “Ada Tiga hadits yang merupakan poros agama, yaitu hadits Úmar, hadits Aísyah, dan hadits Nu’man bin Basyir.” Perkataan Imam Ahmad rahimahullah tersebut dapat dijelaskan bahwa perbuatan seorang mukallaf bertumpu pada melaksanakan perintah dan menjauhi larangan. Inilah halal dan haram. Dan diantara halal dan haram tersebut ada yang mustabihat (hadits Nu’man bin Basyir). Untuk melaksanakan perintah dan menjauhi larangan dibutuhkan niat yang benar (hadits Úmar), dan harus sesuai dengan tuntunan syariát (hadits Aísyah).

Setiap Amal Tergantung Niatnya
Diterima atau tidaknya dan sah atau tidaknya suatu amal tergantung pada niatnya. Demikian juga setiap orang berhak mendapatkan balasan sesuai dengan niatnya dalam beramal. Dan yang dimaksud dengan amal disini adalah semua yang berasal dari seorang hamba baik berupa perkataan, perbuatan maupun keyakinan hati.

Fungsi Niat
Niat memiliki 2 fungsi:
1. Jika niat berkaitan dengan sasaran suatu amal (ma’bud), maka niat tersebut berfungsi untuk membedakan antara amal ibadah dengan amal kebiasaan.
2. Jika niat berkaitan dengan amal itu sendiri (ibadah), maka niat tersebut berfungsi untuk membedakan antara satu amal ibadah dengan amal ibadah yang lainnya.

Pengaruh Niat yang Salah Terhadap Amal Ibadah
Jika para ulama berbicara tentang niat, maka mencakup 2 hal:

1. Niat sebagai syarat sahnya ibadah, yaitu istilah niat yang dipakai oleh fuqoha’.

2. Niat sebagai syarat diterimanya ibadah, dengan istilah lain: Ikhlas.
Niat pada pengertian yang ke-2 ini, jika niat tersebut salah (tidak Ikhlas) maka akan berpengaruh terhadap diterimanya suatu amal, dengan perincian sebagai berikut:

a. Jika niatnya salah sejak awal, maka ibadah tersebut batal.

b. Jika kesalahan niat terjadi di tengah-tengah amal, maka ada 2 keadaan:
- Jika ia menghapus niat yang awal maka seluruh amalnya batal.
- Jika ia memperbagus amalnya dengan tidak menghapus niat yang awal, maka amal tambahannya batal.

c. Senang untuk dipuji setelah amal selesai, maka tidak membatalkan amal.

Beribadah dengan Tujuan Dunia
Pada dasarnya amal ibadah hanya diniatkan untuk meraih kenikmatan akhirat. Namun terkadang diperbolehkan beramal dengan niat untuk tujuan dunia disamping berniat untuk tujuan akhirat, dengan syarat apabila syariát menyebutkan adanya pahala dunia bagi amalan tersebut. Amal yang tidak tercampur niat untuk mendapatkan dunia memiliki pahala yang lebih sempurna dibandingkan dengan amal yang disertai niat duniawi.

Hijrah
Makna hijrah secara syariát adalah meninggalkan sesuatu demi Allah dan Rasul-Nya. Demi Allah artinya mencari sesuatu yang ada disisi-Nya, dan demi Rasul-Nya artinya ittiba’ dan senang terhadap tuntunan Rasul-Nya.

Bentuk-bentuk Hijrah:
1. Meninggalkan negeri syirik menuju negeri tauhid.
2. meninggalkan negeri bidáh menuju negeri sunnah.
3. Meninggalkan negeri penuh maksiat menuju negeri yang sedikit kemaksiatan.

Ketiga bentuk hijrah tersebut adalah pengaruh dari makna hijrah.

Kamis, 18 Maret 2010

NASEHAT IMAM AL-GHAZALI

Suatu hari, Imam Al Ghozali berkumpul dengan murid-muridnya. Lalu Imam Al Ghozali bertanya, pertama,"Apa yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini?".

Murid-muridnya ada yang menjawab orang tua, guru, teman, dan kerabatnya. Imam Ghozali menjelaskan semua jawaban itu benar. Tetapi yang paling dekat dengan kita adalah "Mati". Sebab itu sudah janji Allah SWT bahwa setiap yang bernyawa pasti akan mati.

Lalu Imam Ghozali meneruskan pertanyaan yang kedua. "Apa yang paling jauh dari diri kita di dunia ini?". Murid-muridnya ada yang menjawab negara Cina, bulan, matahari, dan bintang-bintang. Lalu Imam Ghozali menjelaskan bahwa semua jawaban yang mereka berikan adalah benar. Tapi yang paling benar adalah "Masa Lalu". Bagaimanapun kita, apapun kendaraan kita, tetap kita tidak bisa kembali ke masa lalu. Oleh sebab itu kita harus menjaga hari ini dan hari-hari yang akan datang dengan perbuatan yang sesuai dengan ajaran Agama.

Lalu Imam Ghozali meneruskan dengan pertanyaan yang ketiga. "Apa yang paling besar di dunia ini?". Murid-muridnya ada yang menjawab gunung, bumi, dan matahari. Semua jawaban itu benar kata Imam Ghozali. Tapi yang paling besar dari yang ada di dunia ini adalah "Nafsu" (Al A'Raf 179). Maka kita harus hati-hati dengan nafsu kita, jangan sampai nafsu membawa kita ke neraka.

Pertanyaan keempat adalah, "Apa yang paling berat di dunia ini?".Ada yang menjawab baja, besi, dan gajah. Semua jawaban sampean benar, kata Iimam Ghozali, tapi yang paling berat adalah "memegang AMANAH" (Al Ahzab 72). Tumbuh-tumbuhan, binatang, gunung, dan malaikat semua tidak mampu ketika Allah SWT meminta mereka untuk menjadi kalifah (pemimpin) di dunia ini. Tetapi manusia dengan sombongnya menyanggupi permintaan Allah SWT, sehingga banyak dari manusia masuk ke neraka karena ia tidak bisa memegang amanahnya.

Pertanyaan yang kelima adalah, "Apa yang paling ringan di dunia ini?".Ada yang menjawab kapas, angin, debu, dan daun-daunan. Semua itu benar kata Imam Ghozali, tapi yang paling ringan di dunia ini adalah "Meninggalkan Sholat". Gara-gara pekerjaan kita tinggalkan sholat, gara-gara meeting kita tinggalkan sholat.

Lantas pertanyaan ke enam adalah, "Apakah yang paling tajam di dunia ini?". Murid-muridnya menjawab dengan serentak, pedang... Benar kata Imam Ghozali, tapi yang paling tajam adalah "Lidah Manusia". Karena melalui lidah, manusia dengan gampangnya menyakiti hati dan melukai perasaan saudaranya sendiri.

Sumber : http://www.tarbiyah.net/nasihat-ulama/11-nasehat-imam-al-ghozali

Rabu, 17 Maret 2010

TAFSIR AL-MAIDAH 90 - 91

بسم الله الرحمن الرحيم
يآايهاالذينء آمنوإانماالخمروالميسررجس من عمل الشيطان فاجتنبوه لعلكم تفلخون(90)إنمايريدالشيطان أن يوقع بينكم العداوةوالبغضاءفي الخمر والميسرويصدكم عن ذكرالله وعن الصلاة فهل أنتم منتهون(91(
تفسير هذه السورة
قال القرطوبي في تفسيره ج 3ص51:
والخمر مأخوذة من خمر, إذا ستر ومنه خمارالمرأةلأنه يستر وجهها. وكل شيء غطى شيئا فقد خمره. ومنه: خمرواآنيتكم أي: غطوها. وقيل:إنما سميت الخمر خمرا،لأنها تركت حتى أدركت كما يقال: قد اختمر العجين،أي: بلغ إدركه. وخمر الرأي ، أي ترك حتى يتبين فيه الوجه. وقيل: إنما سميت الخمر خمرا،لأنها تخا لط العقل.من المخا مرة وهي المخا لطة. ومنه قولهم: دخلت في خما رالناس-بفتح الخاء وضمها- أي: اختلط بهم.فالمعاني الثلا ثة متقاربة, فالخمرتركت حتى أدركت،ثم خالطت العقل،ثم خمرته والأصل الستر. والميسر:القمار-بكسرالقاف-وهو في الأصل مصدر ميمي من يسر كالموعد من وعد.وهو مشتق من اليسر بمعنى السهولة،لأن المال يجيء للكاسب من غير جهد،أو هو مشتق من يسر بمعنى جزأ،ثم أصبح علماعلى كل ما يتقامر عليه كالجزور ونحوه.
وقال الفضيلة الإمام الأكبر سيد طنطاوي شيخ الأزهر في التفسير الوسيط:
والمراد بالميسرمايشمل كل كسب يجيء بطريق الحظ المبني على المصادفة فاللعب بالنرد على مال يسمى قمارا،واللعب بالسطرنجع على مال يسمى قمارا وهكذا ما يشبه ذلك من الوان تمليك المال بالخاطرة وبطريق الحظ المبنى على المصادفة. وتحريم الميسير تحريم لذات الفعل. فالعمل فى ذاته حرام،والكسب عن طريقه حرام. والأنصاب جمع نصب،وتطلق على الأصنام التي كانت تنصب للعبادة لها اوعلى الحجارةالتي كانت تخصص للذبح عليها تقربا للأصنام. والأزلام جمع زلم.وهي السهام التي كانوا يتقاسمون بهاالجزورأوالبقرة إذا ذبحت. فسهم عليه واحد، وسهم اثنان وهكذا إلى عشرة.أو هي السها م التي كانوا يكتبون أحدها:أمرني ربي والآخرنهاني ربي ، ويتركون الثالث غفلا من الكتابة فإذا ارادوا سفرا أو حربا أوزواجا اوغير ذلك أتوا إلى بيت الأصنام واستقسموها ، فإن خرج أمرني ربي أقدمواعلى ما يرونه، فإن خرج نهاني ربي أمسكوا عنه، وإن خرج الغفل أجالوها حتى يخرج الأمر أوالنهي. وقد نهى الله-تعالى-في أوائل هذه السورة عن الأستقسام بالأزلام فقال (وأنتستقسموا بالأزلام ذلكم فسق)المائده الاية 3. وقوله (رجس) أي قذر تأباه النفوس الكريمة والعقول السليمة لقذراته ونجاسته.
وقال الفخر الرازي في تفسيره ج 12 ص 79: والرجس في اللغة كل ما استقذر من عمل. يقال: رجس الرجل رجسا إذا عمل عملا قبيحا.وأصله منالرجس-بفتح الراء-وهو شدة الصوة. يقال: سحاب رجاس إذا كان شديد الصوت بالرعد. فكأن الجس هو العمل الذي يكون قوي الدرجة كامل الرتبة في القبح.وقد ذكر الفضيلة الأمام الأكبر الدكتور سيد طنطاوي شيخ اللأزهر-حفظه الله –في تفسيره نقلا عن تفسير ابن جريرالطباري: وقد ذكر المفسرون في سبب نزول هذه الآية روايات منها ما أخرجه ابن جرير عن ابن عباس قال: نزل تحريم الخمر في قبيلتين من قبائل الأنصار. شربوا حتى ثملوا،فعبث بعضهم ببعض، فلما أن صحوا، جعل الرجل منهم يرى الأثر بوجهه ولحيته فيقول: فعل هذا بي أخي فلان-وكانوا إخوة ليس في قلوبهم ضغائن- والله لو كان بي رؤوفا رحيما ما فعل بي هذا، حتى وقعت في قلوبهم الضغائن فأنزل الله : (ياءيها الذين آمنوا إنما الخمر والميسر) إلى قوله تعالى:(فهل أنتم منتهون)
وذكرالفضيلة الامام الأكبر محمدسيد طنطاوي شيخ الأزهر-حفظه الله-تفسير هاتين آيتين في تفسيره ج4 ص 276 وقال: والمعنى (ياءيها الذين ءمنوا) أي إيمانا حقا.إنما تعاطى (الخمر) أي: الشراب الذي يخامر العقل ويخالطه ويمنعه من التفكير السليم (والميسر) أي القمار الذي عن طريقه يكون تمليك المال بالحظ المبني على المصادفة والمخاطرة(واللأنصاب) أي: الحجارة التي تذبح عليها الحياونات تقربا للأصنام. (والأزلام) أي: السهام التي عن طريقها يطلب الشخس معرفة ما قسم له من خيرأو شر.هذه الأنواع ألأربعة (رجس من عمل الشيطان) أي: مستقدرة تعافها النفوس الكريمة. وتأباها العقول السليمة،لأنها من تزيين الشيطان الذي هو عدو للإنسان، ولا يريد له إلا ما كان شيئا قبيحا. قال تعالى : (الشيطان يعدكم الفقر ويأمركم بالفحشاء) البقرة 268 . والفاء في قوله-تعالى-(فاجتنبوه) للإفصاح، والضمير فيه يعود على الرجس الي هو خبر عن تلك الأمور الأربعة وهي الخمر والميسروالنصاب والأزلام. أي : إذا كان تعاطى هذه الأشياء الأربعة رجسا و قذرا ينأى عنه العقلا، فاجتنبوه لعلكم بسبب هذا الإجتناب والترك لذلك الجس تنالون الفلاح والظفر في دنياكم وآخرتكم. والنداء بقوله-تعالى-(ياءايها الذين آمنوا) عام لجميع المؤمنين، وقد نادهم-سبحانه-بهذه الصيغة لتحريك حرارة العقيدة في قلوبهم حتى يستجيبوا لما نودوا من أجله، وهو اجتناب تلك الرذائل وتركها تركا تاما. وقوله (رجس) خبر عن هذه الرذائل الأربعة. وصح الإخباربه-مع أنه مفرد-عن متعدد هو هذه الأربعة،لأنه مصدر يستوى فيه القليل والكثيروشبيه بذلك قوله-تعالى-(إنما المشركون نجس). و قيل: لأنه خبرعن الخمر، و خبرالمعطوفات عليها محوف ثقة بالمذكور. وقيل: لأن الكلام مضافا إلى تلك الأشاء، وهو خبر عنه. أي: إنماشأن هذه الأشياء أو تعاطيها رجس. وقوله : ( من عمل الشيطان في محل رفع على أنه صفة لقوله تعالى : ( رجس ) أي رجس كائن من عمل الشيطان لأنه ناجم عن تزيينه وتسويله إذ هو خبيث والخبيث لا يدعو إلا إلى الخبيث فالمراد من إضافة العمل إلى الشيطان المبالغة في كمال قبح ذلك العمل.وعبر بقوله : ( فاجتنبوه ) للمبالغة في الأمر بترك هذه الرذائل فكأنه سبحانه وتعالى يقول : لا أمركم فقط بترك الرذائل بل أمركم أيضا بان تكونو أنتم في جانب وهذه المنكرات في جانب أخر. فالامر هنا منصب على الترك وعلى كل ما يؤذي إلى اقتراف هذه المنكرات كمخالطة المرتكبين لها. وغيشيان مجالسها ثم أكد سبحانه تحريم الخمر والميسر ببيان مفاسدهما الدنياوية والدينية فقال تعالى : ( إنما يريد الشيطان أن يوقع بينكم العداوت والبغضاء في الخممر والميسر ويصدكم عن ذكر الله وعن الصلوة فهل أنتم منتهون ) أي ( إنما يريد الشيطان ) بتزيينه المنكرات لكم ( أي يوقع بينكم العداوت والبغضاء ) بان يقطع ما بينكم كم صلات ويثير في نفوسكم الأحقاد والضغائن بسبب تعاطيكم للخمر والميسر, وذلك لأن شارب الخمر غذا ما استولت الخمر على عقله أزالت رشده وأفقدته وعيه وتجعله قد يسيئ إلى من أحسن إليه ويعتدي على صديقه وجليسه وذلك يورث أشد ألوان العداوة والبغضاء بين الناس. فقوله تعالى: (إنما يريد الشيطان أن يوقع بينكمالعداوة والبغضاء في الخمروالميسر) إاشارة إلى مفاسدهما الدنيوية. أما مفاسدها الدينية فقد أشار إليها بحانه بقوله (ويصدكم عن ذكر الله وعن الصلاة). أي: ويريد الشيطان بسبب تعاطيكم للخمر والميسر أن يصدكم أي يشغلكم ويمنعكم (عن ذكر الله) أي عن طاعطه ومراقبته والتقرب إليه (وعن الصلاة) التي هي الركن الثاني من أركان الإسلام. وذلك لأن شارب الخمر يمنعه ما حل به من نشوة كاذبة،زمن فقدان لرشده عن طا عة الله و عن اداء ما أوجبه عليه من صلاة وغيرها. ولأن متعاطى الميسر بسبب استحلاله لكسب المال عن هذه الطريق الخبيث، و يسبب فقدانه للعاطفة الدينية صار لا يفكر في القيام بما أوجبه الله عليه من عبادات. ونقل-حفظه الله-عن تفسير الآلو سى ونقل حفظه الله تعالى عن الالوسي ج 7 ص 16 فقد قال : عند تفسيره الجملة الإعتراضية رحمه الله لهذه الأية : ووجه صد الشيطان لهم عن ذكر الله وعن الصلاة بسبب تعاطيهم للخمر والميسر أن الخمر لغلبة السرور والطرب على النفوس بها. والإستغراق في الملاذي الجسمنية تلهى عن ذكر الله تعالى وعن الصلاة وأن الميسر إن كان اللاعب به غالبا إن شرحت نفسه وصده حب الغلب والقهر والكسب عما ذكر وإن كان مغلوبا حصل له من الإنقباظ والقهر ما يحثه الإحتيال لأن يصير غالبا فلا يخطر في قلبه غير ذلك ولقد شاهدنا كثيرا ممن يلعب بسطرنج يجري بينهم من اللجاج والحلف الكاذب والغفلة عن ذكر الله تعالى ما ينفر منه الفيل وتقبل له الفرس ويحار لشناعته الفهم وتسود رقعة الأعمال
وقال فضيلة الإمام الأكبر في تفسيره : وجمع سبحانه الخمر والميسر مع الأنصاب والأزلام في الأية الـأولى ثم أفردهما في ذكر هذه الأية لأن الخطاب للمؤمنين والمقصود نهيهم عن الخمر والميسر وإظهار أن هذه الأربعة متقاربة في القبح والمفسدة أي أن مجيئ الأنصاب والأزلام مع الخمر والميسر إنما هو لتقبيح تعاطيهما وتأكيد حرمتهما حتى لك أن متعاطي الخمر والميسر يفعل أفعال الجاهلية وأهل الشرك بالله تعالى وكأنه كما يقول صاحب الكشاف الشيخ الزمخشري لا يمباينة بين من عبد صنما وأشرك بالله في علم الغيب وبين من شرب خمرا أو قامر. و خص الصلاة با لذكر مع أنها لون من ألوان ذكر الله، تعظيما لشأنها، كما هو الحال في كرالخاص بعد العام، وإشعارا بأن الصاد عنها كا الصاد عن الإيمان.لما أنها عمادالدين والفارق بين المسلم والكافر. والإستفهام في قوله (فهل أنتم منتهون) لإنكار استمرارهم على الخمر والميسر بعد أن بين لهم ما بين مضارهما الدنيوية و الدينية ولحضهم على ترك تعا طيهما فورا. أي انتهوا سريعاعنهما فقد بينت لكم ما يدعو إلى ذلك.
BISMILLAHIRROHMANIROOHIM
"Wahai orang2 yang beriman sesungguhnya minuman keras, judi,berkurban untuk berhala, dan mengundi nasib dengan anak panah adalah termasuk perbuatan keji dan termasuk perbuatan setan maka jauhilah perbuatan2 itu agar kamu beruntung(90) Dengan minuman keras dan judi itu, setan hanyalah bermaksud menimbulkan permusuhan dan kebencian diantara kamu dan menghalang-halangi kamu dari mengingat Alloh dan melaksanakan sholat maka tidakkah kamu berhenti?
Imam Qurtubi dalam kitab tafsirnya berkata: kata الخمر diambil dari kata خمر yang juga bermakna ستر yang berarti menutupi, dan kata خمر juga diambil dari خمارالمرأة yaitu penutup kepala wanita di namakan khumar karena khumar menutupi wajah wanita. maka segala sesuatu yang menutupi sesuatu yang lain juga bisa dikatakan khamr,bagian dari penggunaan kata khamr yang berarti bermakna menutupi adalah kata خمرواآنيتكم yang bermakna tutuplah bejana2 kalian,yang juga bermakna غطواها. Dikatakan juga bahwa dinamakan khamr karena sesuatu itu dibiarkan dan ditinggalkan sampai diketahui hasilnya,seperti ungkapan قد اختمرالعجين adonan itu menjadi masam atau dalam makna lain telah diketahui hasilnya.وخمر الرأي pendapat itu diabaikan atau pendapat itu diabaikan sampai jelas bukti dari pendapat tersebut. Dikatakan juga bahwa al-khamru dinamakan khamr karena khamr mencampuri akal, diambil dari kata المخامرة yang bermakna المخالطة yaitu percampuran,perkumpulan. Dan kata khamr yamh berarti bermakna campur atau kumpulan adalah ungkapan orang2 arab دخلت في خمار الناس yang artinya saya masuk ke kumpulan manusia lafadz خمارbisa dibaca dengan memfathah huruf kho dan mendhomahnya,yang juga bermakna اختلطت بهم yang artinya saya bergaul dengan manusia.maka 3 ungkapan tentang makna khamr adalh berdekatan 3 makna tersebut adalah ستر،ترك،تخالط . maka khamr itu ditinggalkan sampai diketahui kemudian mencampuri akal yang kemudian menutupinya yang asal dari kata السنر berarti menutup. الميسر juga bermakna القمار dengan membaca kasroh qofnya yang bermakna judi. Kata الميسر adalah bentuk kata benda (masdar)dari kata kerja يسر yang seperti الموعد diambil dari kata وعدkata يسر diambil dari kata اليسر yang berarti السهولة yang berarti kemudahan, karena harta yang datang kepada orang yang berjudi datang tanpa disertai dengan usaha. Atau diambil dari kataجزأmembagi, kemudian menjadi isim alam atas tiap2 sesuatu yang dipertaruhkan seperti binatang yang disembelih dan sejenisnya. Syaikhul azhar Fadhilatud duktur Sayid tontowi dalm kitab tafsirnya berkata: maka makna dari kata الميسر adalah mencakup segala harta yang datang dengan jalan keberuntungan atau tak terduga maka permainan dadu dengan uang dinamakan judi, dan permainan catur dengan uang juga bisa dikatakan judi begitu juga memperoleh harta dengan cara seperti diatas seperti memperoleh harta dengan jalan taruhan atau dengan jalan keberuntungan yang tidak terduga. Dan pengharaman judi adalah pengharaman karena jenis perbuatannya,maka melaksanajannya adalah haram dan mencari harta dengan cra berjudi juga haram. Kata الأنصاب adalah jamak dari kata نصب yaitu berkurban untuk berhala atau menyembelih kurban diatas batu sebagai cara untuk mendekatkan diri pada berhala. الأزلم jamak dari زلم

( رجس ) ya'ni suatu yang emenjijikkan, yang tidak disukai hati yang mulya atau akal yang sehat dikarnakan menjijikkan atau najis.
Sedangkan menurut imam al- Razi رجس menurut bahasa adalah setiap perkara yang dianggap tidak layak dari setip perbuatan. Dikatakanرجس الرجل رجسا apabila dia mengerjakan suatu yang tidak layak dikerjakan. Dan kalimat diatas diambil dari kata رجس dengan dibaca fathah Ra'nya yang artinya, suara yang keras. Dikatakan سحاب رجاس bila mendung itu disertai dengan petir yang suaranya keras
Sedangkan penyebab turunnya ayat ini terdapat banyak riwayat yang telah disebutkan oleh para Mufassir dan diantaranya adalah : riwayat yang berada didalam kitab Shohih Muslim dari Sa'ad Bin Abi Waqas, beliau berkata: turun beberapa ayat untukku, beliau berkata dalam riwayat ini : " aku mendatangi golongan dari kaum Anhsor, kemudian golongan Anshor memanggilku " hai Sa'ad kesini makan, minum ini khomar kami persembahkan untuk kamu, dan kejadian ini terjadi sebelum khomer diharamkan, beliu meneruskan riwayatnya , " kemudian aku mendatangi mereka kaum Ansor di suatu perkebunan di sana aku temukan kepala Sapi yang sudah dipanggang, dan minuman dari khomer, beliua meneruskan riwayatnya kembali " kemudian aku makan dan minum bersama mereka " di tempat itu aku mengatakan : " kaum Muhajirin itu lebih begus dari pada kaum Anshor, kemudian satu di antara mereka kaum Anshor datang menghampiri aku dan memukulku hingga hidungku terluka, kemudian aku mendatangi Rasulullah mengabarkan kejadian yang menimpaku tersebut, kemudian turunlah ayat di atas ( ياأيها الذين أمنوا إنما الخمر والميسر والأنصاب والأزلام رجس من عمل الشيطان فاجتنبوه )

Selasa, 16 Maret 2010

PUJA PUJIKU


Puja-puji ya Ilahi Robbi
Mendengarmu tertetes Ar-Rohim Robbi
Puja-puji ya Ilahi Robbi
Melihatmu istighfarkan hati, ingin halalmu

Puja-puji ya Ilahi Robbi
Cemburu itu, ingin membunuhmu, kalau kau istriku
Karena bau sorga haram bagi lelaki yang
tak merasakannya

Puja-puji ya Ilahi Robbi
Kutengok hatiku,
Semua kutelan dalam firmanMu

Cinta & Rindu

Aku tak pernah berlari meninggalkanmu !

Melangkah menjauhi pun tak pernah terlintas
Aku masih disini…. Aku masih ada…
Namun sebait pun kini tak sempat lagi kubuat

Setiap hari kuhanya bisa berkata pada hati
Besok mungkin dapat kuluangkan waktu lagi
Tuk menulis tentang hati…
Dalam sebentuk puisi

Nyatanya aku tak pernah sempat
Ragaku s’lalu saja terlebih dahulu penat
Sehingga asa dan rasa tak pernah sempat
Dapatkan waktu yang tepat untuk puisi-puisi baru kubuat

Hingga sekali lagi di pagi ini
Kerinduan pada puisi kembali menjadi
Curahan hatiku dalam sebentuk puisi
Semoga esok aku bisa segera kembali

Cinta & Rindu berjudul Rindu Puisi ini ditulis oleh friady Dilarang keras menyalin Cinta & Rindu ini di lain tempat tanpa menyebutkan URL website serta nama penulisnya.